Menurut keyakinan  orang-orang Kristen, Yesus terlahir untuk menebus dosa yang pernah  dilakukan oleh Adam as, menurut keyakinan tersebut, bila dosa yang  dilakukan oleh Adam tidak ditebus, maka semua anak keturunan Adam as  akan celaka, binasa dan berujung di neraka, artinya, menurut keyakinan  tersebut, Yesus dilahirkan untuk menyelamatkan manusia dari akibat dosa  yang pernah dilakukan oleh Adam as.
Dalam dua nomor yang lalu,  telah kita bahas ketidak-mungkinan Yesus dijadikan korban penebusan dosa  yang dikarenakan menurut Bible sendiri, ternyata Yesus telah menikah  dan secara tidak langsung telah mengaku berdosa, di mana menurut doktrin  tersebut, syarat sebagai penebus dosa haruslah seorang yang terbebas  dari dosa dan tidak menikah.
Bila Yesus tidak memenuhi syarat  sebagai korban penebus dosa, sementara doktrin penebusan dosa harus  tetap berjalan, maka kuat indikasinya ajaran penebusan dosa hanyalah  kebohongan belaka dan hanya berupa doktrin yang harus diyakini begitu  saja tanpa bersumber pada keserasian fakta dan dalil.
Dan adanya  kemiripan doktrin korban penebusan dosa dalam Kristen dengan korban  persembahan nyawa kepada dewa-dewa oleh orang-orang pagan/musyrik,  melahirkan dugaan bahwa doktrin penebusan dosa dalam Kristen bukanlah  ajaran yang bersumber dari Allah atau Yesus, melainkan adopsi dari  ajaran para penyembah berhala dan orang-orang musyrik.
Berangkat  dari adanya indikasi kebohongan doktrin penebusan dosa dan adanya dugaan  ajaran korban penebusan dosa sebagai hasil adopsi dari ajaran para  penyembah berhala, maka tidak berlebihan bila dipertanyakan :
“Pernahkah Yesus sebagai tokoh sentral mengajarkan penebusan dosa ?”
Bagi  umat Kristen, meyakini Yesus sebagai korban penebusan dosa adalah  sertifikat bagi keselamatan manusia keturunan Adam as agar terhindar  dari kebinasaan kekal di dalam neraka kelak. Meyakini Yesus sebagai  korban penebusan dosa adalah satu paket dengan meyakini Yesus telah  menyerahkan nyawanya dan mati di tiang salib, hanya dengan keyakinan  semacam itulah yang akan menjadikan Yesus sebagai juru selamat bagi  mereka.
Secara ringkas, umat Kristen harus yakin, agar manusia  dapat terhindar dari kebinasaan kekal di dalam neraka haruslah meyakini  Yesus terlahir ke dunia ini sebagai juru selamat dengan menebus dosa  yang diwarisan oleh Adam as kepada anak cucunya dengan menyerahkan  nyawanya dan mati di tiang salib.
Karena hal tersebut menyangkut  kehidupan yang kekal nanti setelah hari kiamat, yaitu kekal di dalam  neraka atau kekal di dalam sorga, maka harus dapat dipastikan oleh umat  Kristiani, benarkah Yesus menjamin keselamatan manusia dengan meyakini  dirinya sebagai korban penebusan dosa ?
Seperti halnya dengan  sebuah jaminan lainnya, misal, bisa saja sebuah BANK mengatakan atau  mendoktrin nasabahnya bahwa para nasabah di BANK tersebut segala resiko  yang akan terjadi pada dananya, akan di jamin oleh pemerintah, sehingga  tidak perlu kuatir akan keselamatan dananya.
Apakah nasabah boleh  percaya begitu saja dengan jaminan tersebut agar hatinya tentram ?,  tentu saja tidak, agar nasabah dapat yakin dengan seyakin-yakinnya bukan  yakin karena ra-yuan dan kelihaian para sales BANK, maka para nasabah  harus memperoleh pernyataan jaminan yang betul-betul dari pemerintah,  bila memang ada pernyataan tersebut, barulah para nasabah tersebut boleh  merasa tentram dengan kepercayaannya kepada BANK tempat dia menabung,  bila tidak, maka keyakinanannya adalah keyakinan semu yang terbentuk  hanya karena rayuan sang sales BANK.
Begitu juga dengan umat  Kristiani, karena meyakini Yesus sebagai juru selamat dengan menebus  dosa warisan dan mati di tiang salib menyangkut hal yang yang sangat  luar biasa besarnya yaitu tentang kehidupan akhir yang kekal berada di  dalam sorga atau di dalam neraka dan tidak dapat kembali lagi ke dunia  fana ini untuk memperbaiki keyakinannya, maka sudah sepaatutnya  diperlukan jaminan langsung dari Yesus atau Allah yang menyatakan Yesus  adalah juru selamat bagi manusia yang percaya Yesus terlahir ke dunia  adalah untuk menebus dosa dengan menyerahkan nyawanya dan mati di tiang  salib.
Adakah jaminan tersebut sehingga manusia harus percaya dan yakin ??
Dari  penelusuran ALKITAB, ternyata sejak zaman Adam as hingga zaman sebelum  kelahiran Yesus, tidak seorangpun yang menerima pengajaran dari para  nabi dan orang-orang suci tentang adanya dosa warisan dan adanya  keharusan untuk menebusnya, begitu juga pada masa mulai kelahiran Yesus  dan dakwah Yesus, tidak seorangpun yang menerima pengajaran dari Yesus  tentang adanya dosa warisan dan keharusan menebusnya, ajaran tersebut  baru ada jauh setelah masa dakwah Yesus.
Ajaran dan doktrin  penebusan dosa, nampaknya sebagai sinkritisme/gabungan dari ajaran  orang-orang musyrik penyembah berhala dengan peristiwa penyaliban yang  diyakini mereka sebagai penyaliban Yesus, di mana orang-orang musyrik  telah mempunyai ajaran yang harus menyerahkan korban tebusan kepada dewa  agar mereka selamat dari bencana alam dan mendapat berkah dari alam,  kemudian mereka melihat sosok Yesus yang menurut informasi yang mereka  terima Yesus telah mati di tiang salib, dan Yesus adalah orang suci yang  tidak pernah berdosa dan tidak pernah menikah sehingga sosok Yesus  adalah sosok yang paling pantas sebagai korban persembahan kepada dewa.  Maka lahir ajaran baru ten-tang keselamatan manusia yang sama sekali  tidak pernah diajarkan oleh Yesus. Maka tidak heran bila hari Natal umat  Kristiani justru tepat pada hari kelahiran dewa matahari dan jauh  dengan tanggal kelahiran Yesus.
Keselamatan Menurut Yesus
Sebelum  masa dakwah Yesus yaitu yang oleh orang-orang Kristen disebut sebagai  zaman Taurat, orang-orang zaman Taurat mengenal ajaran keselamatan  adalah dengan mempercayai Allah sebagai Tuhan satu-satunya, sebagai juru  selamat satu-satunya dan sebagai penebus satu-satunya.
…..Bukankah  Aku, Tuhan? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku!  Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!
Yesaya 45:21
….supaya seluruh umat manusia mengetahui, bahwa Aku, Tuhan, adalah Juruselamatmu dan Penebusmu, Yang Mahakuat, Allah Yakub.“
Yesaya 49:26
……tetapi  Aku adalah Tuhan, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal  allah kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku.
Hosea 13:4
Mereka  sama sekali tidak pernah diajarkan ten-tang penebusan dosa Adam as.  untuk memperoleh keselamatan dan sama sekali tidak pernah di ajarkan  tentang adanya dosa warisan yang pernah dilakukan oleh Adam as.
Satu-satunya  jalan keselamatan adalah dengan meyakini bahwa Allah SWT adalah tuhan  satu-satunya, juru selamat satu-satunya dan sebagai penebus dosa  satu-satunya atau sebagai Tuhan yang Maha pemgampun satu-satunya.
Mereka  juga diajarkan bahwa dosa tidak diwariskan anak keturunannya, dan  mereka diajarkan bahwa untuk menebus itu semua mereka harus bertaubat.
20.  Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut  menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung  kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan  kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.
21. Tetapi  jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan  berpegang pada segala ketetapanKu serta melakukan keadilan dan  kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
22. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.
23.  Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman  Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?
Yehezkial 18:20-23
Seperti  itu juga ajaran keselamatan yang diajarkan oleh Yesus kepada kaumnya.  Yesus sama sekali tidak pernah mengajarkan adanya dosa warisan dan  keharusan menebusnya, sehingga Yesus sama sekali tidak mengajarkan  dirinya terlahir ke dunia ini untuk menebus dosa dan harus menyerahkan  nyawanya dan mati di tiang salib.
Dalam Injil yang dikarang oleh Markus pasal 10:17-19 dikisahkan seseorang bertanya kepada Yesus :
“Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”
Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.
Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah:
Jangan  membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi  dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!”
Ajaran  Yesus tentang keselamatan tersebut sangat jelas, gamblang dan tidak  memerlukan penafsiran bahwa untuk mencapai keselamatan seseorang harus  harus mentaati hukum Taurat, Yesus sama sekali tidak menyinggung apalagi  mengajarkan secara nyata bahwa keselamatan dapat dicapai dengan  meyakini Yesus sebagai korban penebus dosa yang menyerahkan nyawanya dan  mati di tiang salib.
Di dalam Injil yang dikarang oleh Yohanes  pasal 17:3, dikisahkan bahwa untuk memperoleh hidup yang kekal di dalam  sorga, seseorang harus mengimani Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang  benar dan mengimani Yesus sebagai utusannya, juga tidak disinggung  sedikitpun harus meyakini Yesus terlahir sebagai penebus dosa dan juga  adanya dosa warisan, begitupun juga dalam Injil karangan-karangan  lainnya.
Dalam masa-masa akhir dakwah Yesus, Injil karangan Yohanes pasal 17:6 dikisahkan Yesus bermunajat kepada Allah SWT :
Aku  telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan  kepaa-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan  mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.
Artinya,  Yesus telah mengajarkan seluruh dari apa yang telah difirmankan oleh  Allah SWT kepada Yesus, dan tidak satupun Injil yang mencatat bahwa  Yesus pernah mengajarkan adanya dosa warisan dan keharusan menebusnya  dan mengajarkan dirinya sebagai korban penebusan dosa tersebut, yang ada  adalah ajaran Yesus kepada kaumnya yang harus menuruti Firman Allah  SWT.
Bila demikian adanya, berarti keyakinan Yesus terlahir ke  dunia ini sebagai korban penebusan dosa warisan yang pernah dilakukan  oleh Adam as yang harus menyerahkan nyawanya dan mati di tiang salib  adalah keyakinan yang terbentuk oleh kelihaian para misionaris seperti  layaknya para sales BANK yang lihai meyakinkan nasabahnya bahwa semua  dananya dijamin oleh pemerintah padahal tidak ada bukti pernyataan  langsung dari pemerintah yang menjaminnya, tahu-tahu seperti kasus BANK  di Bandung yang telah berhasil mengelabuhi banyak nasabah dan yang  didapat nasabah hanyalah penyesalan belaka.
Kalau memang Yesus  betul-betul menjamin keselamatan manusia dari kebinasaan kekal di dalam  neraka dengan percaya Yesus sebagai korban penebusan dosa, semestinya  ada pernyataan langsung dari Yesus sebagai penjaminnya, bukan dari orang  lain, apalagi orang lain itu bukan murid Yesus dan hanya mengaku-ngaku  pernah ditemui Yesus dalam bentuk Roh jauh setelah Yesus tidak ada di  bumi, apakah menunggu di akhirat untuk membuktikan adanya jaminan  tersebut ?.
Selama berabad-abad doktrin ini telah ditafsirkan secara bermacam-macam oleh pakar teologi. Bahkan pada abad-abad pertama sebagian orang dengan tegas menolak penebusan dosa ini, sementara yang lainnya seperti Tertullian, Origen dan lain-lain berpendapat bahwa kematian Yesus merupakan sejenis tebusan yang diberikan kepada setan:
Dari penjelasan tersebut maka saya ingin bertanya :
1). Apakah Tuhan tidak mempunyai kemampuan menebus dosa manusia, tanpa harus membunuh anakNya/diriNya sendiri.........?
2). Kalau memang dia sudah direncanakan untuk disalib guna menebus dosa manusia.........?
Mengapa Yesus gelisah disaat menjelang penangkapan dirinya sehingga dia beberapa kali berdoa kepada Bapanya agar cawan kematian dijauhkan darinya......
3). Menurut ajaran agama Kristen........Sebelum yesus datang ke dunia untuk menebus dosa, Bagaimana nasib Adam dan Hawa setelah meninggalkan dunia ini......... (Apakah tempatnya NERAKA atau SORGA )
4). Bagaimana pula nasib Yudas Iskariot yang telah menghianati Yesus....... sehingga Yesus ditangkap, diadili, disiksa dan disalibkan.........?(Apaka
5). Apakah akan terjadi penyaliban pada diri Yesus........ seandainya Yudas Iskariot tidak berhianat...........?
6). Apakah Yudas Iskariot, Pontius Pilatus dan tentara yang menyalib Yesus ikut berdosa karena telah membunuh Yesus..........?
7). Kenapa Yudas Iskariot dicap sebagai penghianat oleh umat Kristen.......... bukankah karena jasa-jasanya sehingga Yesus dapat disalib.......? Seharusnya Yudas Iskariot adalah seorang "Pahlawan Kemanusiaan" karena dialah dosa manusia bisa ditebus..........!

0 komentar:
Posting Komentar