Aku Dan Perempuan-Perempuan Itu

Rabu, 23 Mei 2012


By: Yulianna PS
Penulis buku "Hidayah Pelipur Cinta"






Aku dan perempuan-perempuan itu
Menyingkap izzah tanpa malu
Demi sesuap nasi dan madu
Mengais rezeki dengan wajah layu

Tanpa peduli usia semakin beranjak
Harapan hidup memaksa lalu menyeruak
Ke dalam petak-petak luka bersajak
Aku dan perempuan-perempuan itu
Gelar TKW, begitulah mereka menyebutku
Berderet-deret beban menghimpit pilu
Menonjok kepala ini dengan tombak berbatu
Tangis telah kering, mengharu-biru
Bersama putaran waktu

Aku dan perempuan-perempuan itu
Berjuang lelah menjadi kuli kasar
Seribu tugas berat menghampar
Lelahnya ruang batin tak tergambar

Saksikanlah wahai para pejabat
Yang merasa berkuasa di negara berdaulat
Tertawalah bersama barisan konglomerat
Yang memimpin Indonesia bak penjahat
Harapan wanita-wanita lemah telah berkarat
Akibat keserakahanmu merampok uang rakyat
Kalian jual wanita-wanita lugu dari desa-desa
Dengan iming-iming gelar pahlawan devisa
Namun sesungguhnya engkau termakan propaganda
Dari negara berjuluk Amerika

Aku dan perempuan-perempuan itu
Berteriak lirih dalam harapan buram
Duduk menunggu setan demokrasi tenggelam
Agar harga diri ini tidak lagi dihargai murah
Oleh pejabat keji bertuhankan rupiah
Aku dan wanita-wanita itu
Mencibir muak penuh rasa sinis
Kepada pemerintah budak kapitalis
Tanpa peduli jeritan rakyat makin histeris.

0 komentar:

Posting Komentar