Selama Lima Hari Teguh Wiyono Dilakban Matanya oleh Densus 88

Selasa, 22 Mei 2012

Sejak diculik Densus 88 hari Jum'at 11/05 hingga Rabu 16/05, Teguh Wiyono remaja kelahiran Boyolali 23 Oktober 1988 yang berprofesi sebagai tukang parkir di daerah Pasar Legi Solo ini mengaku ditutup matanya dan diinterogasi di suatu tempat di Cikampek.

Namun karena dianggap tidak cukup bukti selama penyidikan 7x24 jam, maka dia dilepaskan.

Pagi tadi Jum'at 18/05, sekitar pukul 05.30 WIB, dengan diantar tiga anggota Densus 88 menggunakan mobil, Teguh dipulangkan ke rumahnya di Desa Gunungan Giriroto Ngemplak Boyolali, Jawa Tengah.

Pemuda kurus yang ditangkap usai menjalankan sholat Jum'at pekan lalu di daerah Pasar Legi ini diduga terlibat dalam kasus "bom Cirebon dan bom Gereja Kepunton Solo". Namun karena tuduhan tersebut tidak terbukti maka ia dilepaskan setelah menjalani pemeriksaan selama tujuh hari.

Dalam jumpa pers di Masjid Baitussalam Tipes Solo siang tadi, didampingi pengurus dari Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Teguh menceritakan saat diinterogasi dirinya sempat mendapatkan kekerasan, seperti pemukulan di kedua tangannya dan di daerah kepala. Luka di tangan kirinya terlihat masih membekas. Menurut Teguh, meski akhirnya tidak terbukti terlibat aktifitas "terorisme", namun pihak Densus 88 tidak meminta maaf meskipun telah "salah tangkap".

Untuk itu LUIS yang mendampingi Teguh Wiyono dalam kasus penangkapan ini menyampaikan protes kepada Presiden RI, Komnas HAM, Komisi III DPR RI dan khususnya Kapolri. LUIS mendesak bahwa kasus apapun, termasuk teorisme mestinya Polri tetap mengedepankan azas Praduga tak bersalah dan menjunjung tinggi nilai-nilai HAM.

Selain itu, Polri dalam hal ini Densus 88, mestinya memperbaiki teknik introgasi yang lebih beradap dan manusiawi. Dalam kasus ini Sejak hari Jumat-Rabu, 11-16 Mei 2012 Teguh dalam keadaan Mata tertutup, kaki dan tangan di borgol serta mengalami pemukulan di bagian tangan dan kepala. Terakhir LUIS meminta ada rehabilitasi nama baik dan kompensasi dari Polri atas kesalahan penangkapan ini.

Sementara itu, Rizki Dian Furqoni remaja 17 tahun warga Semanggi Solo yang juga ditangkap Densus 88 Jum'at lalu, hingga kini belum dibebaskan. [muslimdaily.net]

0 komentar:

Posting Komentar