Justin Bieber, Pemuda Israel, Indonesia, dan Palestina

Selasa, 15 Mei 2012

Apa bedanya pemuda Israel, Indonesia, dan Palestina? Jika kita bawa satu nama, Justin Bieber, akan tampaklah perbedaan ketiganya.

Dilahirkan dengan nama Justin Drew Bieber, pada usia 12 tahun ia mengikuti kontes menyanyi di kotanya, Stratford, dan memenangkan juara kedua. Aksi-aksinya kemudian diunggah di You Tube. Dari You Tube itulah Marketing Eksekutif So So Def menemukannya, mengenalkannya pada Usher yang kemudian menawarinya kontrak rekaman. November 2009, album pertama Justin Bieber My World diterbitkan. Popularitas Justin Bieber di tingkat dunia dalam waktu singkat menjadikan para penggemarnya yang memiliki obsesi tinggi menyebut "Bieber Fever" (Demam Bieber).

Lalu apa perbedaan pemuda atau remaja Israel, Indonesia, dan Palestina?

Jumat kemarin (22/4), Justin Bieber tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Indonesia. Justin datang bersama kekasihnya, Selena Gomez. Ratusan penggemar dari negeri Islam terbesar ini telah menunggu Justin. Sebagian membawa spanduk khusus untuk pelantun Never Say Never ini. Yang lebih “hebat”, sebagiannya telah menunggu sejak dini hari.

Ratusan penggemar yang kebanyakan adalah perempuan itu akhirnya kecewa karena begitu keluar dari pintu 2E, ia langsung menuju mobil Mercedes Bens silver B 638 QW yang segera melaju meninggalkan mereka. Tak ayal, mereka pun histeris. Sebagiannya menangis.

Meskipun kecewa, sebagian penggemar itu mengaku masih memiliki harapan menemui Justin pada konsernya malam nanti. Kendati harus mengeluarkan uang Rp 500 ribu sampai Rp 1. 650.000 untuk membeli satu tiket. Diperkirakan lebih dari 10 ribu orang akan memadati konser di SICC itu.

Itulah potret pemuda Indonesia. Bagaimana dengan Israel?

Ternyata, di negeri kaum Yahudi itu, Justin Bieber kurang mampu menarik penggemarnya. Buktinya, konser Justin 14 April di Hayarkon Park di Tel Aviv, hanya ditonton 17.000 (menurut perkiraan polisi) dan 24.000 penggemar (menurut promotor). Keduanya masih jauh di bawah target awal, yaitu sebanyak 35.000 penggemar.

Jerusalem Post memberi penilaian berbeda. Ia menyebutkan jumlahnya sebanyak 21.000. Masih kalah jauh dibandingkan pertunjukan Madonna 2009 di tempat sama yang menarik 56.000 orang.

Bagaimana dengan pemuda Palestina?

Bagi pemuda Palestina, khususnya yang berdomisili di Gaza, jangankan untuk menonton Justin Bieber, membicarakannya saja mungkin sudah tidak ada waktu. Sampai sekarang mereka masih concern pada perjuangan melawan Israel yang terus melakukan agresi ke Palestina dalam berbagai bentuk.

Pada hari yang sama (22/4) ketika pemuda Indonesia histeris dan menangis menyambut Justin Bieber, pemuda Palestina tengah “menyambut” tentara Israel. Bentrokan pecah di baldah Isawiyah utara Al-Quds.

Kali ini, pemuda Palestina berhasil menggulingkan jeep militer Israel, lalu membakarnya. Akibat bentrokan ini, seorang tentara zionis luka-luka.

Bentrokan lain terjadi di tengah Baldah Silwan utara Masjid Al-Aqsha. Para pemuda Palestina melempari satuan pasukan khusus Israel dengan batu dan pecahan kaca. Pasukan Israel membalas dengan tembakan gas air mata dan peluru karet. Tidak ada korban luka atau tertangkap dalam kejadian ini.

Bentrokan ini terjadi sebagai aksi balasan Palestina akibat tindakan pelecehan yang dilakukan pasukan Israel dan warga penjajah yahudi terhadap warga Palestina di Al-Quds.

Itulah potret tiga pemuda; Israel, Indonesia, dan Palestina. Tentu saja, tulisan ini tidak bermaksud menggeneralisir pemuda Indonesia. Bukankah tidak semuanya pemuda “cengeng” yang histeris dan menangis karena Justin Bieber? Setidaknya, Anda bukan salah satu dari mereka, kan?

0 komentar:

Posting Komentar