Menurut Yesus: "Babi Haram Dimakan"

Rabu, 21 Maret 2012

Orang Kristen berpendapat bahwa Babi haram hanya untuk yahudi tapi tidak untuk para pengikut yesus dengan alasan Yesus datang membawa hukum baru.
Menurutnya Saya hal diatas adalah pendapat tidak berdasar dan tidak benar.
Apa buktinya?
Dalam Injil karangan Matius 5:17-19 :
"janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk merombak Hukum Taurat atau Kitab Para Nabi. 
Aku datang bukan untuk merombaknya, melainkan untuk menggenapinya.  
Karena sesungguhnya Aku berkata kepadamu: selama langit dan bumi belum lenyap, satu titik pun sekali-kali tidak akan dihapus dari isi Hukum Taurat itu sampai semuanya terjadi.
Karena  itu barang siapa yang menghapus salah satu perintah Hukum Taurat meskipun yang paling kecil, dan mengajarkannya kepada orang lain, ia akan menduduki tempat paling rendah dalam Kerajaan Sorga"
Artinya apa ini?
Ya! Yesus mengikut Hukum Taurat. Yesus tidak membawa hukum baru, Yesus tidak berani menghapus "satu kalimat Taurat yang mengharamkan babi" lha wong menghapus satu titik saja tidak berani apalagi satu kalimat.
Yesus adalah fans berat (pengikut) Musa, seperti juga Nabi Muhammad.
  • Musa tidak makan Babi, Yesus pun nggak doyan Babi. 
  • Nabi Muhammad juga nggak doyan dong.
Jika Yesus pernah berkata 
Tidaklah barang sesuatupun yang datang dari luar orang, serta masuk kedalamnya, dapat menajiskan dia, hanyalah barang yang keluar dari dalam orang itulah yang menajiskan.
Maka otomatis harus diartikan menggenapi atau sinonimnya menambahi jenis-jenis makanan yang haram yang tidak halal.
Para pendeta entah sengaja atau tidak sengaja telah mengabaikan Ayat Matius diatas, kata-kata menajiskan tadi.
Jadi yang haram nambah,
  1. babi dan juga  
  2. makanan muntah/kotoran yang najis.
Orang Kristen kadang ada yang memplesetkan dengan mengatakan bahwa yang diutamakan bukan hal-hal fisik bukan hal makanan tapi hal rohani, maksudnya adalah bagi Orang kristen meskipun halal makan babi tapi haram mengatakan/menjuluki orang lain  "babi lu, monyet lu ..". Huh ngelawak saja!
Masyhud SM  menulis bahwa untuk lebih melindungi "umat kristen" agar bebas makan babi bahkan Lembaga Alkitab Indonesia pada tahun 1979 sampai perlu mengganti ayat Taurat dalam Perjanjian Lama dengan mengubah kata Babi menjadi Babi Hutan.
Bunyi Imamat 11:7 pada AlKitab tahun 1968 :
Demikian juga babi, .... haram bagimu.
Sedang pada Al Kitab 1979
Demikian juga babi hutan .... haram itu bagimu.
Dalam Bible versi Inggris (King James Version) pada Imamat (Leviticus) yang tertulis adalah pig, yang terjemahannya adalah babi.
Latar belakang Lembaga Alkitab Indonesia yang telah mengganti kata "babi" dengan "babi hutan", adalah kiranya setelah para Pendeta di Lembaga Alkitab menyadari bahwa Yesus tidak pernah menghalakan babi dari adanya ayat Matius paragraf 5 diatas. Tentang Kebusukan Pendeta di Lembaga Alkitab ini sudah pernah diramalkan Quran pada tahun 700 M!!!
Apakah kamu mengharapkan mereka (Kristen) percaya kepadamu. Padahal sungguh dari golongan mereka (Pendeta) mendengarkan kalimat-kalimat Allah (babi haram), kemudian mereka merubahnya (babi hutan haram) setelah mereka mengerti dan mengetahui. (Quran Surat Baqarah : 75)
Tujuan Pendeta merubahnya kalimat Injil :
salah satunya adalah agar mereka tidak kehilangan umat Kristen yang akan lari kepada Kebenaran Ajaran Islam, yang berarti mereka akan kehilangan sumbangan sebesar 10% gaji setiap jemaat gereja mereka setiap bulannya.
Jika misalnya ada ada 5 juta pegawai kristen harus menyetor 10% dari gaji, misal gaji Rp 1 juta, jadi total = Rp 500 milyar sebulan! bisa hilang ...
Maka celakalah bagi orang-orang yang menulis Alkitab (babi hutan) dengan tangan mereka  kemudian berkata ini adalah dari Allah untuk dijual dengan harga murah (mendapat uang jemaat). Celakalah bagi mereka disebabkan tulisan tangan mereka karena perbuatan mereka itu. (Baqarah 79).
***
Jujur ya saya prihatin kenapa orang Kristen ini yang memplesetkan akidah yang sudah ditetapkan oleh Tuhan.
Jika Anda Kristen adalah pengikut Yesus yang sejati seharusnya anda tidak makan babi.
                                                                                          *******
Pustaka:
Masyhud SM, Dialog Santri Pendeta, Pustaka Dai cet.7 Th. 2000
7737

BABI

0 komentar:

Posting Komentar